Sering sekali
Kita mengayuhnya
Dengan perasaan
Yang tergesa-gesa
Seakan-akan
Jauh sudah kita
Ketinggalan
Padahal
Tuhan
Betapa
Sabarnya
Menuntun jalan
Tapi kita selalu kehabisan
Waktu
Mengejar keabadian
Karena kita
Kepalang tergoda
Di setiap
Simpangan jalan
Melihat
Airmata
Sebagai kado
Istimewa
Melihat
Kepedihan
Sebagai
Perempuan cantik
menggairahkan
Dan kita lupa
Menengok ke luar
jendela
Jauh sana
Kereta, sudah
Berangkat
Kita masih
Terduduk
Di stasiun tempat bertolak
Keretamu, tuhan.
Yang menarik gerbong-gerbong
Berisi segala kembang surga.
2008
Ziarah tanah
bagaimana
bila aku
hanya selembar daun
di makammu
apakah hanya sunyi
yang engkau
kenali sebagai
wajahku atau
apakah hanya tumpukan
kecemasan yang kau
rasakan telah
berlelehan
di dahimu tapi meski
selembar daun
aku akan tetap
tumbuh
sebagai
wujud yang tak
bisa dihapus
oleh waktu
dan cahaya, waktu itu
barangkali
hanya benda yang lupa
sama-sama
kita sapa.
2008, Faisal Syahreza, Penyair Cianjur.
Puisi Lainnya
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com